Sejarah Kalender

Kalender adalah alat bantu untuk mengetahui waktu, misalnya waktu ulang tahun, kematian, dll.

Kalender

Awalnya kalender dibuat berdasarkan peristiwa alam yang dialami oleh nenek moyang kita seperti banjir, rasi bintang, dll. dan digunakan untuk pertanian. Bangsa Mesir telah mengembangkan kalender yang dihitung berdasarkan Sungai Nil yang meluap yang kebetulan terjadi saat bintang Sirius bersinar terang. Karena tahu sendiri, kan. Kalau Mesir adalah negeri yang kering dan sawahnya merupakan sawah lebak (Tergantung dari sungai)

Bintang Sirius

Hal itu terjadi berulang ulang dan selisihnya hampir sama dengan hitungan kalender modern yaitu 365 hari. Kalender Mesir kuno ini sudah dibagi menjadi 12 bulan.

Kalender ini lalu dikembangkan oleh Nabi Musa as. Nabi Musa membagi setiap bulan menjadi 4 minggu dan setiap minggu terdiri dari 7 hari.

Kalender yang lebih sempurna dikembangkan bangsa Romawi dibawah Kaisar Julius Caesar.

Julius Caesar

Pada awalnya, Bangsa Romawi memiliki kalender yang diawali pada bulan Maret dan berakhir pada bulan Desember. Mereka tidak mengenal bulan Januari dan Februari karena bulan ini masuk pada musim dingin dan tidak dibutuhkan untuk pertanian. Bulan tersebut dimunculkan pada 450 SM.

Julius Caesar membuat sistem kabisat pada kalender Romawi. Kalender ini berjumlah 365,25 hari (365 hari 6 jam). Maka setiap empat tahun akan menjadi satu hari (0,25 x 4 = 1 hari) dan tambahan hari tersebut dimasukkan pada bulan Februari. Namanya menjadi nama bulan ketujuh dan anak angkatnya, Octavian (Augustus Caesar) menjadi nama bulan kedelapan. Kalender ini disebut kalender Julian.

Octavian (Augustus Caesar)

Kalender Masehi dimulai pada masa pemerintahan Konstantin Agung. Dia mencetuskan bahwa mulainya kalender Masehi (1 M) adalah lahirnya Nabi Isa as. Maka kalender itu dimulai 313 M pada pemberlakuan kalender tersebut (Masa kekuasaan Konstantin Agung). Tetapi sistem kalender masih menggunakan Kalender Julian.

Konstantin Agung

Pada tahun 1582, seorang astronom bernama Aloysius Lilius menyadari bahwa kalender Julian tidak akurat karena perayaan Paskah yang jatuh pada awal musim semi menjadi semakin maju. Setelah diketahui, ternyata revolusi Bumi berlangsung hanya sekitar 365,2422 hari (365 hari 5 jam 48 menit 46 detik) sehingga kelebihan sekitar 0,0078 hari pertahun (11 menit 14 detik pertahun) dan menjadi 1 hari dalam jangka waktu 128 tahun.  Jika dihitung mulai dari Konsili Nicea pada tahun 325 M hingga 1582 kelebihan sekitar 9,8 hari (dibulatkan menjadi 10 hari)

Konsili Nicea 

Aturan Kabisat pada kalender Julian diubah yaitu setiap tahun abad yang habis dibagi 400 disebut tahun kabisat. Jadi jika pada kalender Julian, tahun 900 adalah tahun kabisat maka pada Kalender Gregorian adalah tahun basit (tidak kabisat). Yang bukan tahun abad berlaku aturan kabisat seperti biasa.

Untuk menyiasati kesalahan penanggalan tersebut maka tanggal 4 Oktober 1582 lompat menjadi 15 Oktober 1582. Jadi tidak ada tanggal 5 - 14 Oktober 1582. Kalender ini disetujui oleh Paus Gregorius XIII. Sejak saat itu kalender Julius tidak digunakan lagi dan diganti dengan kalender Gregorian.

Kalender bulan Oktober 1582

Paus Gregorius XIII

Setelah Kalender Gregorian dicanangkan, tidak semua negara mau memakainya. Inggris Raya menerapkan Kalender Gregorian pada tahun 1752. Yunani baru menerapkan sistem Gregorian pada tahun 1923. Rusia baru menerapkan kalender tersebut pada tahun 1918. Hanya Gereja Ortodoks yang masih menggunakan kalender Julian.

Masalah perbedaan kalender Gregorian dengan Julian juga berdampak pada yang lain. Misalnya Kontingen Rusia pada Olimpiade 1908 yang terlambat sekitar 12 hari, penyebutan Revolusi Oktober padahal bulannya sudah November, dll.

Revolusi Oktober

Sekian dan Terima Kasih.