Kamis, 16 Juli 2015

Terusan Panama

Terusan Panama
Terusan Panama adalah sebuah terusan yang membelah tanah genting Panama yang menghubungkan dua samudra yaitu samudra Atlantik dan Pasifik. Terusan Panama membentang sepanjang 82 km dari Teluk Limon di Atlantik hingga teluk Panama di Pasifik. Terusan tersebut memotong perjalanan sepanjang 12.000 km. Diresmikan pada tanggal 15 Agustus 1914.



Sejarah
Gagasan mengenai terusan Panama mencuat ketika Raja Spanyol, Charles V. Beliau berpendapat jika tanah genting Panama dibelah, maka perjalanan pelayaran akan menjadi ringan. Namun karena keterbatasan sumber daya dan iptek pada masa itu membuat ide itu menjadi mimpi belaka selama 3 abad lebih.
Charles V
Berbagai cara dijalani untuk memudahkan perdagangan melewati 2 samudra ini, termasuk dengan membuat jalur kereta api, namun cara tersebut tidaklah efisien dan efektif karena harus melewati perantara yaitu kereta api. Sehingga gagasan mengenai sebuah terusan mencuat kembali.

Pembangunan fisik terusan tersebut baru dimulai pada 1 Januari 1880. Saat itu pemerintah Perancis yang terinspirasi dari kesuksesan insinyurnya yang terkenal, Ferdinand de Lesseps, yang telah berhasil membuat terusan Suez.
Ferdinand de Lesseps
Kemudian, Perancis mempercayakan kepada Ferdinand de Lesseps untuk membangun proyek mahasulit ini. Namun karena terkesan terburu-buru tanpa melalui studi geologi dan hidrologi yang memadai, akhirnya proyek ini mangkrak. Banyak pekerjanya mengalami wabah demam kuning dan malaria. Perancis akhirnya menghentikan proyek ini pada tahun 1893.

Kemudian, Perancis melobi AS untuk melanjutkan proyeknya dan pada tahun 1902, senat AS menyetujui pengambilalihan proyek tersebut.

Kemudian pada tahun 1904, Presiden AS masa itu, Theodore "Teddy" Roosevelt, memutuskan membeli sisa-sisa peralatan proyek Perancis dan melanjutkannya. Namun hal ini dilakukan setelah AS memerdekakan Panama dari Kolombia. Sebagai kompensasinya, Panama menyerahkan pengelolaan terusan yang melewati negara Panama tersebut kepada AS. Proyek tersebut memakan waktu selama 1 dekade. Kemudian terusan tersebut resmi dibuka pada 15 Agustus 1914 dengan dilintasinya sebuah kapal yang bernama Ancon.
USS Ancon
Panama mulai menuntut pengelolaan kanal tersebut karena banyaknya militer AS yang datang dan akhirnya disepakati sebuah kesepakatan bahwa Panama diizinkan mengelola terusan tersebut namun tetap menjaga netralitas kawasan tersebut. Kesepakatan tersebut dibuat pada tahun 1977. Namun kesepakatan tersebut dikecam oleh warga AS. Akhirnya pada akhir tahun 1999, terusan tersebut dikelola sepenuhnya oleh pemerintah Panama melalui Otoritas Terusan Panama.

Pada tahun 2006, pemerintah Panama berencana memperluas terusan Panama. Hal tersebut disetujui 80% orang Panama. Hal itu juga dibarengi dengan pembangunan 2 pintu air besar di awal dan akhir terusan. Selain itu, Terusan akan diperluas dan diperdalam sehingga kapal yang tidak masuk standar Kapal Panamaz karena terlalu besar bisa masuk ke kanal.

Cara pengoperasian


Terusan Panama mengandalkan sejumlah pintu air dan beberapa danau buatan. Dari Teluk Limon di Samudera Atlantik, kapal memasuki pintu air Gatun Locks yang mengangkat kapal setinggi 26 meter dari permukaan laut. Sejumlah lokomotif listrik kecil menuntun atau mendorong kapal melintasi pintu-pintu air tersebut. Kapal kecil mematikan mesin dan didorong, sedang kapal besar dituntun tapi tetap bergerak dengan kekuatan sendiri. Pintu air raksasa dari baja di belakang kapal ditutup dan pintu air di depannya dibuka untuk mengalirkan air pelan-pelan dari Danau Gatun. Ada tiga pintu air yang harus dilewati, yang akhirnya menaikkan kapal sampai sejajar dengan permukaan danau.

Kapal kemudian melepaskan diri dari lokomotif listrik dan berlayar melintasi danau buatan itu sejauh 22 mil atau 35 kilometer. Danau buatan ini semula adalah lembah Sungai Chagres yang dibendung dengan membangun dam raksasa Gatun. Sesampai di ujung tenggara Danau Gatun kapal memasuki Lintasan Gaillard (gill-yard) yang panjangnya 13 kilometer, lebar 150 meter dan kedalaman minimum 13 meter. Di ujung lintasan Gaillard kapal kembali memasuki pintu air yang juga dilengkapi lokomotif-lokomotif pendorong. Pintu air pertama Pedro Miguel Locks menurunkan kapal 9 meter ke permukaan danau Miraflores. Dari sini kapal kemudian berlayar melintasi danau Miraflores sejauh 2 setengah kilometer ke pintu air Miraflores atau Miraflores Locks. Disini dua pintu air menurunkan kapal sampai sejajar dengan permukaan Samudera Pasifik. Dan dari sini kapal berlayar memasuki Teluk Panama dan kemudian keluar ke Samudera Pasifik.

Diukur dari Teluk Limon di Samudera Atlantik ke Teluk Panama di Samudera Pasifik terusan ini memiliki panjang sekitar 82 kilometer dengan lama pelayaran sekitar 8 jam. Rata-rata ada 12.000 kapal melintasi terusan ini setiap tahun, atau sekitar 33 kapal sehari.
Penampang melintang Terusan Panama


Kapal yang dilewati
Karena sempitnya terusan, tidak semua kapal bisa melewati Terusan Panama. Oleh karenanya kapal-kapal yang bisa melintas di terusan Panama disebut kapal-kapal Panamax. Standar kapal Panamax adalah maksimal panjang 294,13 m, lebar 32,31 m, dan kedalaman 12,04 m (standar lama). Sedangkan untuk standar baru adalah maksimal panjang 365 m, lebar 49 m, dan dalam 15,2 m.
Standar Kapal Panamax
Tarif 

Seperti layaknya jalan tol Terusan Panama juga memberlakukan tarif jasa tol kepada pada pengguna. Otoritas Terusan Panama menentukan biaya tol berdasarkan jenis kapal, ukuran dan jenis barang yang dibawa. Kapal penumpang dan kapal barang yang tidak membawa barang di hitung tersendiri sesuai tonasenya.

Biaya penyeberangan untuk kapal Cargo atau barang adalah US$72/unit kontainer.

Biaya untuk penyeberangan kapal-kapal pesiar di hitung berdasarkan jumlah kamarnya. Perkamar yang berpenghuni adalah US$115(Rp1,035,000) sedangkan kamar yang tidak berpenghuni membayar US$92 (Rp 828.000).

Jika kapal pesiar tersebut memiliki 1000 kamar dan semua kamarnya terisi harus membayar toll sejumlah US$115.000 sekali penyeberangan. Toll termahal untuk menyeberangi Terusan Panama dikenakan kepada kapal pesiar Disney Magic yang menyeberang tanggal 16 Mei 2008 dan membayar toll sejumlah US$331.200 (2,9 miliar rupiah sekali penyeberangan) dan penyeberang dengan bayaran toll termurah di kenakan kepada seorang petualang Amerika, Richard Halliburton yang berenang di Terusan Panama tahun 1928 dengan membayar 36 sen dolar. Kalau sekarang dirupiahkan menjadi Rp 3.240.

Gimana sih sensasi melewati terusan Panama. Berikut Videonya


Sekian dan Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar