Raja Asoka |
Wilayah Kekuasaan Kekaisaran Maurya |
Setelah perang usai, Asoka melihat sisa peperangan tersebut dan merasa terkejut. Dia memandang lautan manusia yang terbunuh dan yang terluka. Mayat-mayat bergelimpangan dan darah mengalir seperti sungai. Sementara, rintihan pasukan begitu menyayat hati Asoka. Dia menyadari betapa mahalnya harga yang harus ditebus untuk memperoleh suatu kejayaan dalam kekaisarannya.
Asoka berubah menjadi pribadi yang pendiam dan penyendiri. Dia merasa tertekan dan berdosa. Akhirnya, dia mengeluarkan keputusan yang mengejutkan, yaitu menghentikan gerakan militer untuk menaklukan India. Selain itu, dia juga menjauhkan diri dari perilaku agresif dan menjadi pemeluk agama Buddha yang taat. Dia mempraktikkan nilai Dharma (Hukum Universal) yang mengandung suruhan untuk menjalankan kebenaran, kebajikan, serta ketidakagresifan.
Asoka pada masa pemerintahannya, agama Buddha menjadi agama yang mendapat perhatian khusus. Walaupun begitu, Asoka tetap mengedepankan toleransi antar umat beragama.
Asoka juga banyak membangun rumah sakit, sekolah, dan tempat peribadatan. Serta, Asoka juga membangun jalan-jalan dan membangun irigasi untuk para petani. Asoka membuat peraturan yang meringankan penduduk. Tindakannya telah membuat kekaisaran Maurya menjadi aman dan damai tanpa dihantui oleh peperangan.
Asoka berkuasa selama 41 tahun. Setelah wafatnya, Kekaisaran Maurya bertahan selama kurang lebih 50 tahun. Setelah itu, kekaisaran Maurya runtuh. Dinasti sesudahnya tidak mampu membuat wilayah seluas kekaisaran Maurya.
Sekitar 2.000 tahun kemudian, di bawah Raja Akbar yang Agung hingga Aurangzeb dapat membuat wilayah hampir seluas kekaisaran Maurya di bawah kerajaan Mughal (Mogul).
Banyak bekas peninggalan dari kekaisaran Maurya, terutama lambang singa kota Sarnath dari Asoka yang menjadi emblem nasional India.
Emblem nasional India yang diambil dari lambang kota Sarnath dari Asoka |
Sekian dan Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar